Akademi Penjahat Super dan Seni Berbuat Baik

Akademi Penjahat Super dan Seni Berbuat Baik

Selamat Datang di Akademi Kegelapan yang Cerah

Di sebuah bukit tinggi yang terlalu hijau untuk dianggap menyeramkan, berdiri sebuah kastil yang tampaknya dibangun oleh arsitek yang terlalu menyukai labirin dan terlalu membenci gravitasi. Kastil itu adalah Akademi Pelatihan Penjahat Super yang Baik Hati (APPBK), tempat di mana individu-individu dengan potensi menjadi ancaman bagi kemanusiaan justru dilatih untuk menggunakan kekuatan mereka dengan tanggung jawab yang penuh ironi.

Pendiri akademi, Dr. Mordred Mellow, adalah mantan penjahat super yang pensiun setelah menyadari bahwa mencuri bulan hanya akan membuat malam terlalu gelap dan biaya listrik meningkat drastis. Dengan semangat baru untuk “penjahatan yang membangun,” ia membuka akademi ini, di mana tujuan akhirnya adalah menciptakan penjahat yang mampu membuat dunia lebih baik… secara tidak sengaja.

Pelajaran Pertama: Bagaimana Merancang Rencana Jahat yang Tidak Sengaja Memberi Manfaat

“Baiklah, murid-murid,” ujar Dr. Mellow dengan nada yang sangat serius, sembari melangkah ke depan papan tulis yang penuh dengan coretan seperti “Rencana Dominasi Dunia = Tidak Efektif” dan “Membangun Panti Asuhan Secara Tidak Sengaja.” “Hari ini kita akan belajar bagaimana menciptakan rencana jahat yang tampaknya mengerikan tetapi justru membantu masyarakat.”

Seorang murid yang bernama Hugo Havoc, seorang pria besar dengan otot sebesar semangka dan otak sebesar semangka yang sudah dimakan, mengangkat tangan. “Tapi, Dr. Mellow, bukankah itu bertentangan dengan tujuan menjadi penjahat?”

“Ah, Hugo,” jawab Dr. Mellow dengan senyum penuh kebijaksanaan yang hanya bisa dimiliki oleh seseorang yang pernah mencoba melarikan diri dari penjara menggunakan cat tembok. “Konsep penjahat tradisional sudah ketinggalan zaman. Orang-orang tidak lagi takut pada sinar laser raksasa atau robot penghancur. Mereka takut pada hal-hal kecil seperti pengarsipan pajak yang salah. Kita harus berevolusi.”

“Jadi, seperti apa contoh rencana yang baik?” tanya Lilith Lightning, seorang wanita dengan kekuatan mengendalikan petir, yang ironisnya takut pada hujan.

“Baiklah,” kata Dr. Mellow, sambil menggambar sesuatu di papan tulis yang tampak seperti kucing namun entah bagaimana juga terlihat seperti peta harta karun. “Bayangkan ini: Anda membangun markas rahasia di bawah taman kota. Anda menggali terowongan besar untuk menyembunyikan senjata rahasia Anda. Tetapi karena Anda tidak ingin orang mencurigai Anda, Anda justru menciptakan taman bermain di atasnya. Hasilnya? Anak-anak bahagia, orang tua bersyukur, dan Anda tetap punya markas rahasia. Itu adalah kejahatan yang sempurna!”

Pelajaran Kedua: Dialog Cerdas untuk Penjahat yang Tidak Suka Berdebat

“Bagian penting dari menjadi penjahat super yang baik hati adalah kemampuan untuk berbicara seperti Anda benar-benar tahu apa yang Anda lakukan,” lanjut Dr. Mellow. “Anda harus bisa memutarbalikkan fakta dengan cara yang membuat orang bingung apakah Anda jahat atau hanya sangat eksentrik.”

Contohnya datang dari murid lain, Sebastian Silhouette, yang memiliki kekuatan menghilang namun hanya ketika tidak ada yang melihat. “Dr. Mellow, bagaimana jika saya ingin mencuri bank, tetapi saya ingin orang-orang berpikir saya membuka galeri seni?”

“Mudah saja,” jawab Dr. Mellow. “Ketika polisi datang, Anda cukup mengatakan, ‘Ini bukan pencurian, ini adalah instalasi seni konseptual tentang kekosongan ekonomi. Saya tidak mengambil uang, saya hanya memindahkannya ke lokasi yang lebih estetis.'”

Twist yang Tidak Terduga: Musuh yang Terlalu Baik

Segala sesuatunya berjalan lancar di akademi hingga hari itu tiba—hari ketika mereka harus menghadapi ujian akhir mereka: simulasi melawan pahlawan super. Namun, Dr. Mellow lupa menyebutkan satu detail kecil. Pahlawan super yang akan mereka hadapi adalah Profesor Paragon, mantan sahabatnya yang memutuskan untuk menjadi pahlawan bukan karena ia ingin menyelamatkan dunia, tetapi karena ia menganggap itu sebagai peluang karier yang lebih menguntungkan.

Ketika Profesor Paragon tiba, ia membawa sesuatu yang tidak pernah mereka duga: donasi amal untuk akademi. “Saya pikir kalian membutuhkan ini,” katanya dengan senyum terlalu lebar. “Lagipula, akademi seperti ini pasti sulit mendapatkan pendanaan.”

Para murid bingung. “Apakah ini jebakan?” bisik Hugo.

“Tidak,” jawab Dr. Mellow dengan tatapan kosong. “Ini lebih buruk. Ini adalah penghinaan.”

Namun, dalam twist yang lebih aneh lagi, Profesor Paragon ternyata sangat terinspirasi oleh akademi ini. Ia memutuskan untuk membuka sekolah baru bernama Akademi Pahlawan yang Licik, di mana pahlawan diajari bagaimana menjadi cukup egois untuk tetap relevan di media sosial.

Dan dengan demikian, dunia berubah selamanya. Penjahat dan pahlawan tidak lagi saling bertarung, tetapi bersaing dalam kompetisi amal dan acara penggalangan dana. Dunia menjadi tempat yang lebih baik, meskipun dengan cara yang benar-benar tidak masuk akal.


Prompt for illustration in English: “Prompt for DALL-E illustration: A whimsical castle on a hill, with absurd architecture defying gravity, surrounded by lush greenery. Inside, a classroom with quirky supervillains-in-training, led by a wise old mentor with a mischievous smile. The scene is lighthearted, with a mix of humor and charm.”