Sejarah yang Ditulis oleh Kenangan Palsu

Sejarah yang Ditulis oleh Kenangan Palsu

Keajaiban Mesin Kepastian Sejarah

Di sebuah kota kecil bernama Prapanca, yang terkenal karena populasi burung pelatuknya lebih banyak daripada manusia, sebuah penemuan revolusioner mengguncang dunia. Penemuan itu adalah Mesin Kepastian Sejarah—sebuah alat canggih yang diciptakan oleh Profesor Sumantri, seorang ilmuwan yang sekaligus menjabat sebagai pengurus klub origami lokal. Mesin ini, katanya, dapat mengonfirmasi kebenaran sejarah dengan menelusuri jejak ingatan kolektif manusia melalui medan gelombang otak.

Namun, seperti kebanyakan penemuan revolusioner, Mesin Kepastian Sejarah memiliki satu kelemahan besar: ia benar-benar mengandalkan ingatan manusia. Dan jika Anda cukup lama mengenal manusia, Anda akan tahu bahwa ingatan mereka sama andalnya dengan peta harta karun buatan anak-anak TK.

Sejarah Baru yang Tidak Pernah Terjadi

Semuanya dimulai ketika Profesor Sumantri, dalam presentasi perdananya, memutuskan untuk menguji Mesin Kepastian Sejarah di hadapan para tokoh penting kota Prapanca. Ia meminta semua orang di auditorium untuk memikirkan satu momen sejarah yang mereka yakini benar-benar terjadi. Hasilnya, dengan gemilang, mesin itu mengonfirmasi bahwa Napoleon Bonaparte pernah kehilangan pertempuran besar karena ia terpeleset kulit pisang di tengah medan perang.

“Itu tidak masuk akal!” seru seorang ahli sejarah lokal, Pak Darmin, yang terkenal keras kepala seperti batu karang. “Napoleon tidak pernah terpeleset kulit pisang!”

“Tapi itu yang diingat semua orang!” jawab Profesor Sumantri dengan bangga. “Dan mesin ini tidak bohong.”

Tentu saja, masalahnya bukan pada mesinnya. Masalah sebenarnya adalah bahwa sejumlah besar penduduk Prapanca secara kolektif memiliki kebiasaan buruk mengarang-ngarang cerita tentang sejarah dunia sebagai hiburan malam hari mereka. Dalam kasus ini, “Napoleon dan kulit pisang” kebetulan adalah lelucon populer di sebuah acara radio lokal.

Revolusi Pisang Napoleon

Malam itu, berita tentang Mesin Kepastian Sejarah dan kejadian Napoleon dengan kulit pisang menyebar seperti api di ladang ilalang yang penuh minyak tanah. Dalam waktu seminggu, berbagai lembaga sejarah di seluruh dunia mulai mempertanyakan dokumen sejarah resmi mereka. Buku-buku sejarah mulai direvisi, film-film dokumenter dibuat ulang, dan bahkan ada satu perusahaan produksi besar yang memulai proyek film epik berjudul The Slip of Destiny.

Namun, efek domino dari kekacauan ini baru benar-benar terasa ketika Mesin Kepastian Sejarah mulai digunakan oleh pemerintah global untuk “meluruskan” sejarah dunia. Kenangan kolektif mulai dicatat dan dijadikan acuan resmi, terlepas dari fakta bahwa beberapa dari kenangan itu bahkan lebih absurd daripada kisah Napoleon dan kulit pisang.

Sebagai contoh, sebuah hasil survei global menunjukkan bahwa mayoritas orang percaya bahwa Julius Caesar terkenal karena mengucapkan kalimat, “Aku datang, aku lihat, aku makan lasagna.” Tidak butuh waktu lama sebelum patung-patung Caesar di seluruh dunia mulai diperbarui dengan sepotong lasagna di tangan kanan mereka.

Konspirasi Sarapan Internasional

Hal yang paling aneh terjadi ketika Mesin Kepastian Sejarah mulai digunakan untuk menelusuri asal mula makanan populer. Pemerintah Belgia, yang selama ini bangga dengan kentang goreng mereka, tiba-tiba harus menghadapi kenyataan bahwa ingatan kolektif dunia mengklaim kentang goreng pertama kali ditemukan oleh seekor kucing Prancis bernama Monsieur Pamplemousse pada tahun 1843.

Dan jangan mulai membahas tentang sereal! Salah satu hasil kenangan kolektif mengklaim bahwa sereal pertama kali diciptakan oleh Viking yang mencoba membuat sup dingin dari gandum, tetapi malah tidak sengaja menemukan sesuatu yang “cukup bisa dimakan kalau Anda sangat lapar.”

Penyelidikan Sang Dalang

Di tengah kekacauan ini, seorang jurnalis investigasi bernama Mira memutuskan untuk menyelidiki apakah mungkin ada sesuatu yang lebih besar di balik semua ini. Mira, yang selalu curiga bahwa dunia tidak mungkin seaneh ini tanpa alasan, menemukan bahwa seluruh kerumitan ini mungkin saja disebabkan oleh sebuah perusahaan pemasaran bernama “Kenanganku, Ltd.”

Perusahaan ini, ternyata, telah mengembangkan teknologi untuk menyisipkan kenangan palsu ke dalam pikiran orang-orang melalui iklan subliminal di televisi dan media sosial. Tujuannya? Meningkatkan penjualan produk-produk aneh seperti “Lasagna Caesar” dan mainan kucing berbentuk kentang goreng.

Mira akhirnya berhasil menyusup ke markas perusahaan tersebut, di mana ia menemukan CEO-nya, seorang pria dengan senyum licik bernama Pak Guntur. “Anda tidak bisa menyalahkan saya,” katanya santai. “Bisnis adalah bisnis. Lagipula, siapa yang peduli jika sejarah sedikit dimanipulasi? Yang penting, kita semua bahagia!”

Epilog: Sejarah Baru yang Bersahaja

Pada akhirnya, Mesin Kepastian Sejarah dihentikan operasinya setelah sebuah kejadian memalukan di mana ia secara tidak sengaja mengonfirmasi bahwa dinosaurus punah karena terlalu terobsesi dengan permainan kartu. Namun, kerusakan sudah terjadi. Dunia kini hidup dalam versi sejarah yang sepenuhnya baru, di mana Julius Caesar adalah ikon lasagna, Napoleon dikenal sebagai musuh kulit pisang, dan Monsieur Pamplemousse adalah pahlawan nasional Prancis.

Mira, di sisi lain, memutuskan untuk menulis buku tentang pengalamannya berjudul Sejarah yang Kita Buat Sendiri (dan Mungkin Tidak Sengaja), yang dengan cepat menjadi buku terlaris. Dan di kota kecil Prapanca, Profesor Sumantri melanjutkan hidupnya sebagai pengurus klub origami, dengan tekad untuk tidak pernah lagi menciptakan sesuatu yang melibatkan otak manusia.


Prompt Gambar: “A whimsical scene of Julius Caesar holding a lasagna, Napoleon slipping on a banana peel, and a French cat with a chef’s hat proudly presenting a plate of fries. The setting is a chaotic mix of historical and absurd elements.”