Sebuah Pesan Misterius
Di sebuah kampus yang terkenal karena dua hal—mahasiswa yang selalu terlambat dan wifi yang lebih lambat dari mahasiswa tersebut—terjadi sebuah insiden yang mengguncang jagat akademik: seseorang mencuri buah mangga terakhir di kantin.
Kejadian ini mungkin terdengar sepele bagi orang awam, tetapi bagi mahasiswa semester akhir yang hidup dengan diet ketat berbasis promo aplikasi makanan, ini adalah krisis nasional.
Di tengah kekacauan itu, seorang mahasiswa bernama Fajar menerima pesan aneh di ponselnya:
“OTP: 781492. Jangan beri tahu siapa pun. Gunakan dengan bijak.”
Ia menatap layar dengan kebingungan. OTP? Untuk apa? Tidak ada aplikasi atau transaksi yang sedang ia lakukan. Lalu, dengan kilatan kejeniusannya yang biasanya hanya muncul ketika ia kepepet deadline, Fajar menyadari bahwa ini adalah kode rahasia.
Kode untuk mengungkap dalang di balik hilangnya buah mangga sakral itu.
Detektif Dadakan
Fajar, yang lebih terbiasa menyusun skripsi fiktif daripada menyelesaikan kasus kriminal, memutuskan untuk bertindak seperti detektif sungguhan. Dengan buku catatan (yang sebenarnya adalah lembaran tugas yang belum dikumpulkan), ia mulai menuliskan tersangka utama.
-
Pak Samin, satpam kampus
– Sering terlihat mencurigakan saat patroli malam.
– Pernah kedapatan menyelundupkan pisang dari kantin. -
Mbak Tika, penjaga kantin
– Satu-satunya orang yang memiliki akses penuh ke stok mangga.
– Pernah mengatakan, “Mangga ini terlalu enak untuk dijual.” -
Zaky, mahasiswa teknik yang selalu lapar
– Pernah makan 10 bungkus nasi kucing dalam satu malam.
– Mengaku tidak menyukai mangga, tetapi terlalu defensif saat ditanya.
Dengan kode OTP di tangan, Fajar mencoba mencari tahu apakah ada hubungan antara pesan tersebut dan salah satu tersangka.
Pengungkapan yang Mengejutkan
Setelah penyelidikan yang lebih banyak melibatkan stalking di media sosial daripada teknik detektif sebenarnya, Fajar menemukan fakta mencengangkan:
OTP yang ia terima ternyata kode akses ke CCTV kantin.
Dengan penuh semangat, ia mengetik angka itu ke dalam sistem keamanan kampus (yang ternyata masih menggunakan password “admin123”), dan rekaman pun terbuka.
Apa yang ia lihat membuat matanya melebar.
Di layar, terlihat jelas Mbak Tika membawa mangga terakhir itu ke belakang kantin, memotongnya dengan rapi, lalu memberikannya kepada seekor kucing kampus bernama Ucok.
Tidak ada pencurian, tidak ada konspirasi, hanya seorang penjaga kantin baik hati yang tidak tega melihat Ucok kelaparan.
Fajar merasa lega sekaligus kecewa. Ia berharap ada sesuatu yang lebih dramatis, seperti jaringan mafia mangga atau organisasi rahasia yang menyelundupkan buah tropis ke luar negeri. Tapi ternyata, itu semua hanyalah urusan mangga dan kucing kampus yang manja.
Pelajaran Hidup yang Tidak Terlalu Berguna
Dengan kasus ini berakhir, Fajar menyadari beberapa hal penting dalam hidup:
- Jangan langsung panik ketika menerima OTP misterius, tetapi juga jangan abaikan.
- Jika ada skandal di kampus, kemungkinan besar kucing kampus terlibat.
- Mangga adalah benda yang bisa menyebabkan lebih banyak drama daripada skripsi.
Dan dengan demikian, kampus kembali ke keadaan normalnya—mahasiswa terlambat, wifi lemot, dan Ucok si kucing kampus tetap mendapatkan makanannya, entah dari mana.
Prompt Gambar: “A university cafeteria at night, with a young student staring at a mysterious OTP code on his phone. In the background, a security camera shows a cafeteria worker feeding a mango to a well-fed cat. The scene is humorous and slightly mysterious, with a detective-style atmosphere.”