Sebuah Penemuan yang Radikal
Di sebuah kota kecil bernama Tanjung Ketidakmasukakalan, sebuah perusahaan bernama Parallelo baru saja membuka layanan baru yang menggegerkan masyarakat, yakni “Antar Jemput ke Alam Semesta Paralel Terdekat”. Namun, jangan berpikir tentang lubang cacing atau alat teleportasi canggih seperti di film-film fiksi ilmiah. Tidak, ini jauh lebih sederhana—dan jauh lebih absurd.
Parallelo tidak menjanjikan Anda petualangan melintasi dimensi waktu-ruang. Sebaliknya, mereka menawarkan layanan yang lebih praktis: perjalanan ke versi lain dari kota Anda sendiri. Alam semesta paralel yang dimaksud adalah dunia yang sangat mirip dengan dunia Anda, kecuali untuk satu atau dua detail kecil yang agak mengganggu. Contoh? Di sana, mungkin Anda adalah seorang pemenang lomba makan kerupuk nasional. Atau mungkin Anda memiliki alis yang bisa tumbuh seperti kumis kucing. Tidak ada yang terlalu drastis, tetapi cukup untuk membuat hidup Anda sedikit lebih menarik—atau membingungkan.
Teknologi yang Membingungkan
Cara kerja Parallelo sangat sederhana, setidaknya menurut brosur warna-warninya yang penuh gambar kartun orang tersenyum lebar. Anda hanya perlu memesan layanan melalui aplikasi mereka, yang entah bagaimana selalu crash setiap kali Anda mencoba memilih metode pembayaran. Setelah akhirnya berhasil, sebuah kendaraan tak dikenal, mirip bajaj yang terlalu futuristik untuk selera siapa pun, akan menjemput Anda di depan rumah.
“Sekali lagi, kami menekankan bahwa ini bukan perjalanan antardimensi,” kata Pak Wicak, CEO Parallelo, dalam konferensi pers pertama mereka. “Kami hanya menggunakan teknologi yang memanfaatkan kesalahan mikro dalam algoritma realitas untuk menggeser Anda ke jalur paralel terdekat. Dan tidak, kami tidak tahu apa maksudnya juga.”
Ketika ditanya tentang risiko, Pak Wicak menyatakan dengan penuh percaya diri bahwa risiko terbesar hanyalah “sedikit pusing” dan kemungkinan besar tersesat di versi paralel dari supermarket lokal Anda, di mana semua produk memiliki nama yang salah.
Pengalaman Pelanggan yang Menggugah
Salah satu pelanggan pertama Parallelo adalah Pak Roni, seorang pensiunan guru olahraga yang selalu ingin tahu bagaimana rasanya tinggal di dunia di mana ia tidak alergi terhadap kacang tanah. “Ternyata di sana, saya pembuat selai kacang terkenal,” katanya dengan bangga. “Dan saya punya tiga kucing yang semuanya bisa menghitung sampai sepuluh.”
Namun, tidak semua pelanggan memiliki pengalaman yang menyenangkan. Bu Siti, seorang ibu rumah tangga, mengeluhkan bahwa di versi paralel dari rumahnya, suaminya adalah seorang penggemar berat musik yodeling. “Saya tidak tahu bagaimana menghadapi suara itu setiap malam,” keluhnya. “Tapi setidaknya nasi goreng di sana lebih enak.”
Ada juga kasus Tuan Bima, seorang insinyur muda yang mengatakan bahwa ia menemukan dirinya di dunia di mana lampu lalu lintas hanya memiliki dua warna: biru dan jingga. “Saya hampir tidak bisa menyeberang jalan tanpa merasa seperti sedang memainkan permainan video yang gagal dirilis,” katanya.
Masalah Logistik yang Tak Terduga
Layanan ini, tentu saja, menghadapi sejumlah tantangan. Salah satunya adalah fakta bahwa kendaraan antar jemput mereka sering kali lupa menjemput pelanggan kembali ke realitas asal mereka. “Ini bukan kesalahan kami,” kata Pak Wicak. “Kadang-kadang dunia paralel terlalu menyenangkan. Atau mungkin terlalu membingungkan. Siapa yang bisa memastikan?”
Bahkan ada laporan bahwa salah satu kendaraan Parallelo secara tidak sengaja membawa seorang pelanggan ke dunia di mana semua orang berbicara dalam bahasa kode biner. Pelanggan tersebut, setelah kembali, kini hanya berbicara dalam kalimat yang berbunyi seperti “1010101”. Parallelo menolak berkomentar lebih lanjut.
Masa Depan Layanan Paralel
Meskipun ada kekacauan kecil di sana-sini, Parallelo tampaknya tetap optimis tentang masa depan layanan mereka. Mereka bahkan berencana untuk memperluas jangkauan mereka ke beberapa kota besar lainnya, dengan slogan baru yang menarik: “Lebih Dekat dari yang Anda Bayangkan, dan Sedikit Lebih Aneh.”
Tentu saja, beberapa ahli mempertanyakan implikasi etis dari layanan ini. “Bagaimana jika seseorang memutuskan untuk tinggal di salah satu dunia paralel itu?” tanya Dr. Rina, seorang fisikawan teoretis yang terkenal karena tidak pernah benar-benar tersenyum. “Apa yang terjadi dengan versi mereka di dunia asal? Apakah mereka bertukar tempat? Apakah ini semacam masalah identitas eksistensial yang mendalam?”
Namun, bagi kebanyakan orang, pertanyaan-pertanyaan ini terlalu kompleks untuk dipikirkan. Yang mereka tahu hanyalah bahwa hidup mereka kini memiliki opsi baru yang menarik—dan sedikit aneh.
Kesimpulan: Apakah Anda Siap?
Pada akhirnya, keputusan untuk menggunakan layanan Parallelo adalah milik Anda sepenuhnya. Apakah Anda siap untuk menghadapi kenyataan di mana Anda mungkin memiliki nama tengah yang lebih keren atau di mana pizza selalu datang tanpa keju? Atau apakah Anda lebih suka tetap di dunia Anda yang “normal,” meskipun penuh dengan tagihan listrik dan berita buruk di TV?
Satu hal yang pasti: jika Anda memutuskan untuk mencoba, pastikan Anda menyimpan nomor hotline Parallelo di ponsel Anda. Anda tidak pernah tahu kapan Anda akan membutuhkan bantuan untuk kembali ke dunia di mana semuanya masuk akal—atau setidaknya, sedekat mungkin dengan itu.
Prompt DALL-E: A futuristic, quirky-looking bajaj-like vehicle with glowing lights, traveling through a slightly offbeat version of a small town with strange but subtle differences, like floating cats and mismatched traffic lights.