Sebuah Ramalan yang Bikin Pusing
Di suatu sudut dunia yang penuh dengan kesalahpahaman linguistik dan perebutan kekuasaan yang lebih ribet dari aturan parkir di pusat kota, hiduplah seorang pria bernama Macbeth. Namanya terdengar seperti hasil kombinasi antara “Mac”—sebuah restoran cepat saji ternama—dan “Beth”—nama seseorang yang sering muncul dalam novel roman. Namun, jangan tertipu, karena dia bukan pemilik waralaba burger maupun protagonis dalam kisah cinta. Dia adalah seorang jenderal yang, seperti kebanyakan jenderal dalam sejarah, memiliki kecenderungan untuk terlalu percaya pada ramalan.
Segalanya dimulai ketika tiga wanita yang sangat mirip dengan panitia arisan datang kepadanya dan berkata, “Hei, Macbeth! Kamu bakal jadi raja!”
Normalnya, seseorang yang mendengar ramalan seperti ini akan menjawab dengan sesuatu seperti, “Oh, menarik. Kapan pastinya?” atau “Terima kasih, tapi saya sudah cukup sibuk.” Namun, karena Macbeth bukan orang biasa, dia memilih merespons dengan tingkat kepanikan yang bisa membuat siapa saja curiga bahwa dia sedang mempertimbangkan sesuatu yang ilegal.
Istri yang Terlalu Bersemangat
Seperti yang sering terjadi dalam sejarah pernikahan tragis, Lady Macbeth adalah tipe istri yang tidak hanya mendukung suaminya, tapi juga aktif dalam memberikan “motivasi”. Dalam kasus ini, motivasi berarti mendorong Macbeth untuk mempercepat takdirnya dengan cara yang kurang lebih melibatkan belati, pengkhianatan, dan malam tanpa tidur.
“Kalau kamu nggak membunuh Duncan,” kata Lady Macbeth sambil mengaduk teh dengan ekspresi mirip manajer HR yang ingin berbicara soal kinerja karyawan, “maka kita nggak bakal pernah jadi pasangan kerajaan.”
Macbeth, yang dari awal hanya ingin promosi tanpa perlu melewati sesi HR yang berdarah-darah, akhirnya menyerah pada tekanan sosial (dan pernikahan) serta melakukan apa yang disebut dalam istilah profesional sebagai “keputusan yang buruk”.
Hantu, Darah, dan Krisis Kepercayaan
Setelah semua pembunuhan yang dilakukan Macbeth, kita harus bertanya-tanya apakah ada seseorang yang benar-benar menikmati posisi kekuasaan ini. Jawabannya adalah tidak. Macbeth tidak bisa tidur, istrinya mulai melihat tangan berlumuran darah di mana-mana (tanpa ada aplikasi filter yang terlibat), dan para bangsawan Skotlandia mulai merasa bahwa bos mereka ini kurang lebih seperti kucing yang terlalu lama dikurung di dalam rumah—paranoid, agresif, dan tidak dapat dipercaya.
Situasi semakin memburuk ketika seorang pria bernama Macduff (bukan tokoh Disney) memutuskan bahwa sudah waktunya untuk berhenti bermain-main dan mulai bertindak. Dengan dukungan dari teman-temannya yang juga bosan dengan kepemimpinan berbasis pembunuhan, dia menyiapkan serangan balasan.
Sebuah Ramalan yang Terlalu Literal
Sejak awal, Macbeth menggantungkan nasibnya pada ramalan yang berkata, “Tidak ada manusia yang lahir dari perempuan yang bisa membunuhmu!” Ini terdengar cukup aman bagi siapa pun yang memahami biologi dasar. Namun, seperti yang sering terjadi dalam tragedi, Shakespeare memiliki trik di lengan bajunya.
Ternyata, Macduff “lahir secara bedah caesar,” yang dalam konteks Shakespearean dianggap sebagai tidak benar-benar “lahir dari perempuan” dengan cara yang konvensional. Ini adalah salah satu contoh terbaik dalam sejarah literatur tentang bagaimana seorang protagonis bisa kalah dalam debat semantik dengan konsekuensi yang sangat fatal.
Akhirnya, Macbeth mati, Lady Macbeth juga tak bertahan lama, dan semua orang yang masih hidup berusaha untuk melanjutkan hidup mereka dengan lebih sedikit darah di tangan mereka.
Kesimpulan: Pelajaran dari Sebuah Tragedi
Dari kisah ini, kita bisa menarik beberapa kesimpulan penting:
1. Jangan percaya begitu saja pada ramalan, terutama jika datang dari orang-orang misterius yang tiba-tiba muncul di hutan.
2. Jika pasanganmu mendorongmu untuk melakukan sesuatu yang terasa seperti ide buruk, mungkin memang ide buruk.
3. Pastikan kamu membaca semua syarat dan ketentuan sebelum menggantungkan hidupmu pada sebuah kalimat ambigu.
Dan akhirnya, jika ada seseorang yang berkata, “Tidak ada manusia yang bisa mengalahkanmu,” pastikan untuk bertanya apakah mereka telah mempertimbangkan aspek teknis dari kelahiran bedah caesar.
Prompt Gambar: “A dramatic medieval scene where a haunted-looking Macbeth, dressed in royal robes, is surrounded by ghostly witches whispering eerie prophecies. In the background, Lady Macbeth washes her hands frantically, while an armored warrior (Macduff) approaches with a determined expression. The atmosphere is dark, stormy, and foreboding.”