Ide Brilian yang Berakar dari Kesalahan Statistik
Di sebuah kota kecil bernama Sentimentalia, sebuah survei statistik pernah dilakukan untuk memahami kebiasaan masyarakatnya. Hasilnya menunjukkan bahwa 89% penduduk di sana terlalu baper alias “bawa perasaan”. Namun, angka itu ternyata salah cetak; aslinya adalah 98%. Tidak heran, Sentimentalia menjadi episentrum emosi dunia, di mana orang-orang bisa menangis selama tiga jam hanya karena melihat bayangan kucing di genangan air.
Doktor Melankolius Fronsworth, seorang ilmuwan yang lebih sering menangis daripada berbicara, melihat peluang besar di tengah gelombang air mata tangis yang membanjiri kota. Ia mendirikan Klinik Penyembuhan Mabuk Perasaan, sebuah institusi yang bukan hanya menawarkan terapi untuk mengatasi kebaperan, tetapi juga secara literal mengubah air mata menjadi energi terbarukan.
Teknologi Revolusioner: CryoConverto 3000
Klinik ini beroperasi dengan perangkat canggih bernama CryoConverto 3000, sebuah mesin yang tampak seperti persilangan antara dispenser air dan robot blender. Mekanismenya sederhana: pasien duduk di kursi terapi, mendengar cerita menye-menye seperti seekor anjing yang kehilangan tuannya atau kisah cinta yang tak kesampaian. Setelah pasien menangis cukup deras, air mata yang terkumpul di saluran khusus dialirkan ke CryoConverto 3000.
Mesin ini kemudian mengubah air mata menjadi listrik, yang kabarnya cukup untuk menyalakan lampu di seluruh Sentimentalia selama satu minggu. Tentu saja, Doktor Fronsworth menamai penemuan ini dengan istilah yang sangat tidak praktis: “Konversi Elektrokimia Emosi Cair Menjadi Energi Hijau Berkelanjutan.”
Pasien Utama: Bintang Drama, Penulis Puisi, dan Pecinta Film Korea
Klinik ini memiliki berbagai jenis pasien. Ada Marvina, seorang aktris drama yang terkenal karena bisa menangis pada adegan apa pun, termasuk saat memesan kopi yang salah di kafe. Marvina adalah salah satu penyumbang air mata terbesar klinik ini; tangisannya pernah menyalakan neon di taman kota selama satu bulan berturut-turut.
Lalu ada Grando, seorang penulis puisi yang memiliki hobi menangis setiap kali ia membaca ulang puisinya sendiri. Suatu hari, ia menangis begitu lama hingga CryoConverto 3000 mengalami overload dan mengeluarkan suara seperti sapi terkena flu.
Dan terakhir, ada Titi, seorang pecinta drama Korea yang emosinya selalu meledak-ledak. Titi pernah menonton episode terakhir dari sebuah serial dan menangis begitu deras sehingga lampu di klinik berkedip-kedip sepanjang malam.
Pendekatan Terapi yang Absurd namun Efektif
Klinik ini menawarkan berbagai terapi yang, meski terdengar aneh, terbukti efektif. Salah satunya adalah “Terapi Pembedaan Emosi dan Kenyataan”. Dalam sesi ini, pasien diminta untuk menonton video seekor kucing yang mengejar sinar laser. Setelah itu, terapis akan menanyakan pertanyaan mendasar seperti, “Menurutmu, apakah kucing itu benar-benar kecewa karena tidak bisa menangkap sinar laser, atau itu hanya perasaanmu saja?”
Pasien biasanya terdiam lama sebelum menjawab sambil tersedu-sedu, “Tapi… kucing itu terlihat sangat serius!” Pada titik ini, terapis akan mencatat bahwa pasien masih membutuhkan lima sesi tambahan.
Ada juga “Terapi Humor Kering”, di mana pasien diajak membaca buku panduan asuransi. Ternyata, membaca klausul yang terlalu rumit untuk dipahami membuat beberapa pasien tertawa getir hingga lupa bahwa mereka sedang sedih.
Konflik: Datangnya Pelawak Profesional
Masalah mulai muncul ketika seorang pelawak profesional bernama Joko Trikis datang ke klinik, bukan untuk terapi, tetapi untuk mengkritik. Menurut Joko, menangis tidak seharusnya dianggap sebagai kelemahan atau sesuatu yang perlu disembuhkan. “Bukankah menangis adalah tanda manusiawi?” ia berargumen sambil mengunyah keripik kentang.
Namun, setelah lima menit di klinik, Joko secara tidak sengaja mendengar kisah sedih seekor hamster yang kehilangan roda putarnya. Ia mulai menangis begitu deras hingga CryoConverto 3000 kembali mengalami overload. Dengan penuh rasa bersalah, Joko akhirnya memutuskan untuk menjadi juru bicara klinik dan menyebarkan pesan bahwa menangis adalah bagian dari solusi, bukan masalah.
Akhir yang Tidak Terduga
Sebagai hasil dari keberhasilan klinik, Sentimentalia menjadi kota pertama di dunia yang sepenuhnya menggunakan energi terbarukan dari emosi manusia. Namun, tragedi kecil terjadi ketika Doktor Fronsworth diundang untuk berbicara di konferensi internasional dan menangis di depan podium karena tersentuh oleh tepuk tangan penonton. Air matanya mengalir deras, dan karena tidak ada CryoConverto 3000 di tempat itu, konferensi berakhir dalam genangan emosi literal.
Meski begitu, Klinik Penyembuhan Mabuk Perasaan tetap menjadi lambang harapan di dunia yang penuh emosi. Di tempat ini, orang-orang belajar bahwa menangis tidak hanya melepaskan beban, tetapi juga bisa menyalakan lampu.
Prompt untuk DALL-E: A whimsical clinic where people sit in colorful chairs crying into a futuristic machine that converts their tears into electricity, with a humorous and surreal atmosphere.