Selamat Datang di “AstroLingua™”: Tempat Semua Bahasa, Termasuk yang Tidak Pernah Ada
Di sudut terpencil sebuah pusat perbelanjaan yang tampaknya biasa-biasa saja, terdapat sebuah kantor kecil dengan papan neon berkedip-kedip yang bertuliskan: AstroLingua™ – Jasa Penerjemah Bahasa Alien Imajiner. Papan itu juga mengklaim, dalam font yang terlalu kecil untuk dibaca tanpa mikroskop, bahwa mereka “Tidak Bertanggung Jawab atas Efek Samping seperti Kebingungan Eksistensial atau Perasaan Mendadak Bahwa Hidup Ini Tak Bermakna.”
AstroLingua™ adalah gagasan dari seorang pria bernama Garry Quibbleton, seorang linguist semi-terkenal yang menghabiskan sebagian besar hidupnya di ruang bawah tanah universitas, mencoba membuktikan bahwa kebanyakan alien tidak hanya memiliki bahasa unik, tetapi juga aksen regional. Garry telah mengembangkan lebih dari 34 metode untuk membedakan bunyi “blorp” dari alien planet Zxxrtok dibandingkan dengan bunyi “blorp” dari tetangga mereka di Zxxrtok Selatan. Hasilnya? Sebuah usaha penerjemahan yang sukses, kacau, dan penuh keanehan.
Klien Hari Ini: Alien dengan Masalah Etiket
Hari itu dimulai seperti biasa. Garry sedang merapikan kamus alien buatannya sendiri (yang lebih menyerupai koleksi suara garing kerupuk) ketika pintu kantornya terbuka lebar. Masuklah seorang alien yang, secara harfiah, tampak seperti tumpukan karet gelang yang mendadak hidup, mencicit dengan suara yang terdengar seperti panci tekanan yang sedang meledak perlahan.
“Ah, selamat datang di AstroLingua™!” seru Garry dengan antusias. “Bahasa apa yang ingin Anda terjemahkan hari ini? Atau mungkin Anda hanya ingin kami menegosiasikan kontrak antarplanet? Kami menawarkan diskon untuk perjanjian perdagangan lintas galaksi.”
Alien itu menggeliat, mengeluarkan bunyi melengking yang terdengar seperti “Prrreee-Weee-Zzzzzt!”
Garry langsung tahu bahwa dia sedang berhadapan dengan salah satu spesies alien yang paling sulit diterjemahkan: Blizznark dari Planet Fffrrrzzt. Masalah utama dengan Blizznark adalah bahwa bahasa mereka tidak hanya terdiri dari suara, tetapi juga melibatkan perubahan warna tubuh mereka yang, bagi manusia, terlihat seperti seseorang yang mengganti filter Instagram setiap detik.
“Baiklah,” kata Garry sambil mengeluarkan alat penerjemah yang menyerupai blender kecil. “Mari kita mulai. Tolong jangan terlalu banyak berubah warna, ya? Saya masih trauma dengan klien terakhir yang membuat alat ini menyala seperti lampu disko.”
Masalah Universal: “Tolong Ajarkan Saya Cara Meminta Maaf”
Setelah beberapa kali bunyi “whirr” dan “klik” dari alat penerjemah, Garry akhirnya mengerti inti permasalahan alien tersebut. Ternyata, Blizznark ini, yang namanya diterjemahkan menjadi sesuatu seperti “Zzzr’tok si Pemalu,” membutuhkan bantuan dalam menyusun permintaan maaf yang sempurna. Masalahnya? Di budaya Blizznark, permintaan maaf melibatkan menyusun 17 metafora yang masing-masing harus melibatkan jenis sayuran tertentu, ditambah tarian ritual yang menyerupai gerakan seekor flamingo yang kehilangan keseimbangan.
“Ah, klasik,” kata Garry sambil menggelengkan kepala. “Permintaan maaf. Bahasa universal yang bahkan alien pun bisa salah paham.”
Dengan sigap, Garry mulai mengajarkan Zzzr’tok beberapa metafora universal manusia yang mudah dipahami. “Oke, coba ini: ‘Saya meminta maaf sebesar semangka yang terlalu matang di tengah musim panas.’ Tidak? Terlalu membingungkan? Baiklah, bagaimana dengan ‘Maaf saya seluas ladang brokoli yang dibanjiri hujan meteor?’ Itu harusnya cukup dramatis.”
Tampaknya Zzzr’tok menyukai metafora brokoli, karena tubuhnya langsung berubah menjadi warna hijau neon yang, menurut panduan bahasa mereka, berarti “kekaguman yang mendalam.”
Klien Berikutnya: Masalah Cinta Antarplanet
Tidak lama setelah Zzzr’tok pergi, pintu AstroLingua™ terbuka lagi. Kali ini, kliennya adalah manusia—seorang pria bernama Derek yang tampaknya baru saja mengalami patah hati yang cukup parah. “Saya perlu bantuan,” katanya sambil menjatuhkan dirinya ke kursi di depan meja Garry. “Pacar saya seorang alien dari Planet Qrrrxy, dan saya rasa dia menganggap saya tidak cukup romantis. Saya mencoba menulis puisi, tapi dia malah tertawa dan bilang itu terdengar seperti iklan pasta gigi.”
Garry mengangguk dengan penuh pengertian. Bahasa Qrrrxy memang terkenal sulit, karena mereka menganggap semua kata kerja sebagai bentuk serangan pasif-agresif. Kata “mencintai,” misalnya, bisa berarti “mempertanyakan pilihan hidup seseorang” jika diucapkan dengan intonasi yang salah.
“Oke, Derek,” kata Garry sambil membuka kamus aliennya. “Pertama-tama, jangan pernah menggunakan kata ‘bersinar’ di puisi Anda. Di bahasa mereka, itu bisa diterjemahkan menjadi sesuatu seperti ‘saya harap Anda tersandung di lubang hitam.’ Kedua, cobalah untuk memuji mereka dengan sesuatu yang spesifik, seperti ‘mata Anda berkilauan seperti nebula yang baru lahir.’ Itu selalu berhasil.”
Twist Tak Terduga: Audit dari Pemerintah
Tepat ketika Garry merasa hari itu cukup lancar, seorang pria berseragam abu-abu masuk ke kantor sambil membawa clipboard. “Garry Quibbleton?” tanyanya dengan nada datar.
“Ya, itu saya,” jawab Garry dengan senyum gugup.
“Saya dari Departemen Komunikasi Universal. Kami di sini untuk mengaudit klaim bahasa Anda. Apakah benar Anda mengklaim mampu menerjemahkan bahasa alien imajiner?”
Garry menghela napas panjang. “Lihat, ini bukan penipuan. Bahasa alien imajiner hanyalah istilah pemasaran. Maksud saya, semua bahasa itu nyata, hanya saja… tidak semua klien saya yang nyata.”
Pria itu memandang Garry dengan tatapan kosong. “Kami akan memeriksa setiap klaim Anda. Jika terbukti salah, Anda akan didenda 500.000 galaktokredit.”
Dan dengan itu, Garry menyadari bahwa mungkin bisnisnya, meskipun sukses, adalah salah satu pekerjaan paling absurd di alam semesta.
Epilog: Keajaiban Keabsurdan
AstroLingua™ tetap bertahan, meskipun dengan audit yang berulang kali dan klien-klien aneh yang terus berdatangan. Garry selalu berkata, “Bahasa adalah jembatan antar dunia, baik Anda berbicara dengan alien nyata, alien imajiner, atau bahkan tanaman rumah Anda.” Dan meskipun dia mungkin tidak selalu benar, setidaknya dia selalu lucu.
Prompt untuk DALL-E:
“A humorous office scene of a quirky intergalactic translator surrounded by strange alien clients, including a colorful blob-like creature and a man looking desperate, with translation gadgets and glowing alien dictionaries strewn across the desk.”