Asal-Usul Monster yang Menolak Bangun
Bayangkan ini: Anda sedang menikmati sore yang tenang di tepi laut, menyesap kopi dan merenungi arti hidup. Tiba-tiba, dari ombak yang bergelombang, muncul makhluk raksasa berkepala gurita, bersayap kelelawar, dan bertubuh seperti monster yang lupa berolahraga selama beberapa ribu tahun. Anda mungkin akan menjerit, tapi sebelum sempat lari, makhluk itu menguap panjang dan kembali tidur di dasar laut.
Itulah Cthulhu, makhluk kosmik ciptaan H.P. Lovecraft dalam cerita The Call of Cthulhu (1928). Ia adalah salah satu Great Old Ones, entitas kuno yang begitu kuat sehingga manusia yang melihatnya bisa langsung mengalami eksistensi krisis. Tapi, jangan salah sangka—Cthulhu sendiri tampaknya lebih suka tidur siang panjang daripada mengacau di Bumi.
Wujud yang Bisa Membuat Makhluk Mitologi Lain Minder
Menurut deskripsi Lovecraft, Cthulhu memiliki:
- Kepala gurita – Mungkin karena ia ingin memenangkan kompetisi tentakel terbanyak.
- Tubuh raksasa berlendir – Sebuah bukti bahwa lotion tidak cukup efektif pada makhluk kosmik.
- Sayap kelelawar – Entah untuk terbang atau sekadar gaya, karena jarang ada laporan yang menyebutnya benar-benar terbang.
- Mata yang membuat orang gila – Bukan karena tatapan mengintimidasi, tapi lebih karena konsep keberadaannya terlalu rumit bagi otak manusia.
Dengan kata lain, jika makhluk-makhluk mitologi lain seperti naga dan minotaur hadir untuk menakut-nakuti manusia, Cthulhu lebih kepada “membuat manusia mempertanyakan seluruh realitas mereka.”
Tidur Lebih Penting daripada Kiamat
Cthulhu dikatakan tertidur di kota bawah laut R’lyeh, tempat yang arsitekturnya penuh dengan sudut aneh dan hukum fisika yang tidak stabil—mungkin seperti hasil desain rumah seseorang yang terlalu sering menonton acara DIY.
Para pengikutnya (karena tentu saja makhluk seperti ini punya pengikut fanatik) percaya bahwa suatu hari nanti, Cthulhu akan bangun dan membawa kehancuran ke dunia. Namun, ada juga kemungkinan bahwa ia akan bangun, melihat apa yang terjadi di dunia saat ini, dan memutuskan bahwa semuanya sudah cukup berantakan tanpa intervensinya.
Apakah Kita Perlu Khawatir?
Jawabannya: Tidak dalam waktu dekat.
Cthulhu sudah tidur selama ribuan tahun, dan belum ada tanda-tanda ia akan bangun. Jika pun ia bangun, ada kemungkinan lebih besar bahwa ia akan lebih bingung dengan media sosial dan tren manusia ketimbang ingin menghancurkan dunia. Bisa saja ia melihat berita, membaca beberapa tweet, lalu berkata, “Oh, dunia sudah cukup kacau tanpa saya,” lalu kembali tidur.
Namun, jika Anda mulai bermimpi aneh tentang kota-kota tenggelam dan bisikan yang tidak dapat dipahami, mungkin itu pertanda bahwa Cthulhu sedang mengirim sinyal. Atau, lebih mungkin, Anda hanya terlalu banyak begadang menonton teori konspirasi di internet.
Prompt Gambar: “A massive, ancient creature with an octopus-like head, bat-like wings, and glowing eyes, lazily lying at the bottom of the ocean. The underwater city of R’lyeh is visible in the background, with strange and impossible architecture. Tiny cultists in diving suits are seen trying to wake it up, while Cthulhu looks half-asleep and mildly annoyed.”