Bursa Kerja Paling Absurd yang Pernah Ada

Bursa Kerja Paling Absurd yang Pernah Ada

Pembukaan Penuh Kejutan

Di ujung kota yang tampaknya sudah menyerah pada konsep “masuk akal”, berdiri sebuah bangunan yang, secara visual, tampak seperti hasil kolaborasi arsitektur antara seorang anak berusia lima tahun dengan tumpukan Lego dan seekor burung gagak yang terlalu ambisius. Di atas pintu kaca yang sedikit retak itu, ada papan neon berkedip-kedip bertuliskan: “Bursa Kerja untuk Profesi yang Tidak Pernah Anda Bayangkan (Tapi Diam-Diam Anda Inginkan)”.

Dan memang, di dalam bangunan itu, segalanya sama sekali tidak masuk akal. Tapi, seperti yang dikatakan poster di dinding resepsionis: “Ketidakmasukakalan adalah dasar dari kemajuan karier.”

Pencari Kerja dan Banteng Berjenis Kelamin Tidak Jelas

Pukul sembilan pagi tepat, antrean mulai terbentuk. Antrean itu termasuk seorang pria mengenakan jas hujan kuning terang yang basah kuyup padahal tidak ada hujan, seorang wanita dengan rambut ungu yang terus-menerus mengeluarkan suara mendesis, dan sesuatu yang… yah, sesuatu yang mungkin seekor banteng, tapi mengenakan kacamata baca dan membawa koper kulit yang cukup elegan. Di papan pengumuman di depan mereka, tertulis beberapa lowongan pekerjaan luar biasa:

  1. Pemburu Naga Senior
  2. Penata Rias Vampir (Shift Malam)
  3. Pawang Kraken untuk Acara Pernikahan
  4. Konsultan Hubungan Antara Werewolf dan Vampir
  5. Penyelamat Putri yang Bosan Menunggu di Menara

Setiap posisi memiliki deskripsi pekerjaan yang lebih membingungkan daripada yang terakhir. Misalnya, untuk Pemburu Naga Senior:
“Harus memiliki pengalaman minimal tiga tahun dalam berurusan dengan makhluk mitologis yang memuntahkan api. Gelar dalam Studi Drakonik adalah nilai tambah, tetapi keberanian untuk menghadapi napas naga yang, jujur saja, bau sekali, adalah keharusan.”

Sementara untuk Penata Rias Vampir:
“Harus mampu bekerja dengan kulit yang tidak memantulkan cahaya dan memahami pentingnya palet warna yang sesuai dengan nuansa ‘tidak hidup’. Shift malam wajib. Pelamar dengan pengalaman mengaplikasikan lipstik pada klien tanpa refleksi cermin akan diutamakan.”

Wawancara untuk Pemburu Naga

Di ruang wawancara pertama, seorang pria yang tampak seperti pensiunan penjaga kebun binatang duduk dengan gugup di depan pewawancara. Pewawancara itu adalah seorang pria paruh baya dengan kacamata tebal, dan untuk alasan yang tidak jelas, dia mengenakan kaus yang bertuliskan: “Saya Selamat dari Serangan Naga Tahun 2003.”

“Jadi,” kata pewawancara sambil mengetuk-ngetuk pena di clipboard, “apa pengalaman Anda dengan naga?”

Pria itu mulai berbicara tentang waktu dia mengejar kadal monitor di kebun binatang selama tiga jam. Pewawancara menghela nafas panjang.

“Pak,” katanya, “kadal monitor bukan naga. Naga memuntahkan api, terbang, dan memiliki kecenderungan untuk mencuri perhiasan. Kadal monitor hanya… kadal besar dengan ego yang sedikit berlebihan.”

Pria itu mencoba membela diri, mengatakan bahwa dia mungkin tidak pernah melihat naga, tetapi dia pernah menghadapi ayam jantan yang sangat temperamental di sebuah peternakan. Pewawancara mencatat sesuatu di clipboard-nya, mungkin hanya untuk menjaga penampilan profesional.

“Baiklah,” kata pewawancara akhirnya. “Kami akan menghubungi Anda. Kalau kami tidak menghubungi Anda, anggap saja ada naga yang memakan surat panggilan wawancara kedua Anda.”

Pria itu pergi dengan ekspresi lega yang aneh, mungkin karena dia tidak benar-benar ingin berhadapan dengan makhluk yang bisa membuat ayam jantan temperamental itu tampak seperti boneka berbulu.

Penata Rias Vampir: Seni Tanpa Cermin

Di ruang sebelah, seorang wanita muda dengan tas penuh alat rias sedang diwawancarai.

“Jadi,” pewawancara memulai, “apa pengalaman Anda bekerja dengan klien yang… bagaimana saya katakan ini… secara teknis sudah mati?”

Wanita itu tersenyum percaya diri. “Saya pernah bekerja dengan pengantin yang sangat stres. Itu hampir sama, bukan?”

Pewawancara mengangguk skeptis. “Baiklah. Pertanyaan penting: Bisakah Anda mengaplikasikan eyeliner sayap pada seseorang yang tidak memiliki refleksi di cermin?”

Wanita itu terdiam sebentar, lalu berkata, “Saya bisa mencobanya pada diri saya sendiri tanpa cermin. Itu cukup mendekati.”

Pewawancara tampak terkesan. “Baik. Tapi bagaimana dengan fobia bawang putih? Dan fakta bahwa mereka cenderung… yah, berubah menjadi kelelawar jika merasa terlalu emosional?”

Wanita itu berpikir keras. “Saya bisa membawa diffuser aromaterapi. Mungkin lavender akan membantu?”

Pewawancara mencatat sesuatu dengan senyum tipis. “Selamat datang di tahap berikutnya. Anda akan bekerja dengan vampir pemula untuk pelatihan intensif. Jika Anda selamat, pekerjaan ini milik Anda.”

Kesimpulan yang Tidak Benar-Benar Menutup

Akhirnya, setelah seharian penuh dengan wawancara yang lebih aneh daripada yang terakhir, pewawancara duduk di kafetaria untuk makan siang yang terdiri dari sandwich tuna (yang, secara misterius tidak mengandung tuna) sambil merenungkan hari itu.

“Setiap tahun,” gumamnya, “orang-orang berpikir pekerjaan ini gila. Tapi lihatlah dunia kita. Sudah lama hal-hal tidak masuk akal menjadi standar. Setidaknya kami memberi mereka kesempatan untuk menjadi bagian dari sesuatu yang… unik.”

Dan dengan itu, dia menggigit sandwich yang langsung berubah menjadi burung pipit. Karena, yah, ini Bursa Kerja untuk Profesi Fiktif. Apa yang Anda harapkan, normalitas?


Prompt untuk DALL-E: A whimsical job fair with fantastical booths, like a dragon hunter recruitment stand, and a gothic vampire makeup station, surrounded by colorful, bizarre characters in a surreal yet humorous setting.